"SHALOM !!! SELAMAT DATANG DI BLOG YANG AKAN MEMBERKATI SEMUA KEKASIH TUHAN. DALAM BLOG INI, KEKASIH TUHAN AKAN DIBAWA UNTUK MENGETAHUI DAN MENGENAL KEBENARAN DAN KEBENARAN ITU PASTI AKAN MEMERDEKAKAN KITA "

Shalom !!!!

Patutlah kita semua mengucap syukur kepada Tuhan, karena kasih dan anugerahNya kita semua ada sebagaimana kita ada saat ini.
Puji Tuhan !
Setelah melewati tantangan dan berbagai pertimbangan akhirnya dengan pertolongan Tuhan, kami dapat menerbitkan sebuah renungan harian.
Kerinduan kami,
melalui renungan harian ini semua pembaca dapat merasakan dan menikmati berkat-berkat rohani.
Harapan kami,
renungan harian SOG ini dapat diterima oleh semua anak-anak Tuhan, sehingga apa yang menjadi visi dan misi kami dalam penerbitan renungan harian ini dapat terlaksana untuk hormat dan kemuliaan TUHAN
Akhirnya,
selamat membaca dan selamat menikmati berkat-berkat rohani
“Imanuel”

PECAHKAN BULI-BULI

Markus 14:3-9

“Aku berkata kepadamu: 
Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, 
apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk
mengingat dia.”
( Markus 14:9 )


Firman Tuhan ini menceritakan tentang seorang perempuan yang mengurapi Yesus dengan minyak Narwastu yang sangat mahal harganya. Kalau kita memperhatikan Firman Tuhan ini, kita lihat bahwa perempuan itu mendekati Yesus dengan sikap yang cukup mengejutkan. Mengapa? Karena ia tidak datang untuk meminta bantuan. Seperti yang biasa dilakukan orang pada saat itu ketika berjumpa dengan Yesus. Ia tidak mengharapkan kesembuhan. Ia juga tidak ingin melihat tanda-tanda dan
mukjizat. Ia datang untuk memberi sesuatu yang mahal harganya. Minyak narwastu murni yang ditempatkan dalam buli-buli pualam.
Saudaraku, Yesus mempercayakan Roh-Nya kepada kita. Ia memberi kita talenta, karunia-karunia rohani dan segala berkat rohani di dalam surga (Yohanes 4:14). Namun, itu semua tidak akan memancar keluar dalam kehidupan kita kalau kita tidak memecahkan buli-buli itu. Buli-buli itu melambangkan tubuh kita, yaitu kedagingan kita. Sayangnya, orang Kristen sering lebih menyayangi buli-buli itu dan tidak membiarkannya hancur. Karena itulah kita didorong untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup (Roma 12:1). Setelah buli-buli itu dipecahkan, minyak itu dicurahkan dan "bau minyak semerbak di seluruh rumah itu" (Yohanes 12:3). Baru setelah kedagingan kita dihancurkan, "bau" kita dapat tercium ke sekeliling kita, "menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana" (1 Korintus 2:14).
Jangan membiarkan dosa terus bercokol dalam dan diam kehidupan kita. Karena lama kelamaan itu akan menggerogoti dan menghancurkan kehidupan kita. Hancurkan dan tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk kita yang akan menghambat pertumbuhan kerohanian kita. Jadikan hidup kita ini sebagai hidup yang sungguh-sungguh berkenan dan memuliakan Tuhan. Sehingga hidup kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. (SOG)

0 Response to "PECAHKAN BULI-BULI"

Posting Komentar

RADIO ONLINE


wibiya widget2