23 September 2010
Efesus 4:32
“ …. dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
( Ef 4:32 )
Seorang istri sedang hamil tua mengetahui suaminya selingkuh dengan temannya. Ia sangat sakit hati, apalagi kemudian ia diceraikan dan suaminya menikah dengan temannya. Karena perempuan itu telah bertobat, ia ingin mengampuni suaminya tapi prosesnya sangat sulit baginya. Ia tinggal di rumah kecil sederhana sementara suami dan istri barunya membangun sebuah rumah yang besar dan mewah. Selain itu, ia harus bekerja setiap hari supaya ia dan anaknya bisa makan, sedangkan istri baru mantan suaminya hanya berperan sebagai ibu rumah tangga. Sulit sekali ia mengampuni mantan suami dan istri barunya itu. Tetapi lama kelamaan, karena ia selalu menyerahkan perasaannya kepada Tuhan dan menolak pikiran atau bayangan negatif, ia bisa mengampuni mantan suaminya sehingga ia mengalami sukacita yang berasal dari Tuhan.
Cerita ini mengajarkan kita bahwa banyak berkat akan mengalir ke dalam kehidupan kita ketika kita mengampuni kesalahan orang lain. Ketika kita mengampuni, kita akan terlepas/ terhindar dari perasaan-perasaan negatif seperti iri hati, kebencian, dll. Bahkan Alkitab sendiri mengatakan bahwa “…Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga” (Matius 6:14).
Tetapi seringkali orang Kristen tidak rela mengampuni kesalahan orang lain karena hati mereka terlalu sakit. Mereka hanya mau mengampuni, asalkan mereka sudah membalas orang yang telah menyakiti hatinya. Orang-orang yang seperti ini adalah orang-orang yang hanya mau melakukan perintah Tuhan yang lain kecuali mengampuni. Mereka lupa bahwa mengampuni adalah perintah Tuhan yang memang harus dilakukan.
Itulah sebabnya salah satu benteng setan yang sering dibangun didalam kehidupan orang Kristen adalah kemarahan, kebencian atau kepahitan.
0 Response to "PENGAMPUNAN"
Posting Komentar