"SHALOM !!! SELAMAT DATANG DI BLOG YANG AKAN MEMBERKATI SEMUA KEKASIH TUHAN. DALAM BLOG INI, KEKASIH TUHAN AKAN DIBAWA UNTUK MENGETAHUI DAN MENGENAL KEBENARAN DAN KEBENARAN ITU PASTI AKAN MEMERDEKAKAN KITA "

Shalom !!!!

Patutlah kita semua mengucap syukur kepada Tuhan, karena kasih dan anugerahNya kita semua ada sebagaimana kita ada saat ini.
Puji Tuhan !
Setelah melewati tantangan dan berbagai pertimbangan akhirnya dengan pertolongan Tuhan, kami dapat menerbitkan sebuah renungan harian.
Kerinduan kami,
melalui renungan harian ini semua pembaca dapat merasakan dan menikmati berkat-berkat rohani.
Harapan kami,
renungan harian SOG ini dapat diterima oleh semua anak-anak Tuhan, sehingga apa yang menjadi visi dan misi kami dalam penerbitan renungan harian ini dapat terlaksana untuk hormat dan kemuliaan TUHAN
Akhirnya,
selamat membaca dan selamat menikmati berkat-berkat rohani
“Imanuel”

MERUNTUHKAN BENTENG


 16 September 2010


 
Markus 12:31

“…Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. …."
 ( Mrk 12:31 )



Di Inggris pada abad ke-18, hanya wanita bangsawan yang dapat memakai gaun katun bercorak karena harganya mahal. Maka ketika itu, gaun katun corak menjadi simbol kekayaan. Akan tetapi, perubahan industri abad ke-19 mengubah segalanya: produksi katun corak yang lebih mudah membuat harganya sangat turun, sehingga wanita kaum pekerja pun kerap memakainya. Tidak terima dengan perkembangan ini, para wanita bangsawan lantas mengganti tren dengan kain putih polos.
Demikianlah,     saat       sebuah "jembatan" nyaris tercipta, para wanita bangsawan itu malah lebih suka membuat "benteng".
Bahkan, kita pun tak dapat memungkiri bahwa hingga sekarang, pembatas-pembatas di antara manusia masih ada, ada yang tampak, ada yang tidak, inilah yang menjadi pemisah antara "kita" dan "mereka". Mungkin kita mengajarkan kasih Kristus kepada anak-anak, tetapi bisa jadi kita juga melarang mereka bergaul dengan orang yang tidak sederajat. Bahkan, mungkin ada orang tua yang "mengutip" secara tak lengkap ayat Alkitab dan mengatakan bahwa kita sebagai "terang" tak dapat bergaul dengan mereka yang "gelap".
Pada zaman Petrus hidup, kaum Yahudi mewarisi budaya yang melarang keras pergaulan dengan kaum non-Yahudi. Namun, Tuhan meminta Petrus memenuhi undangan Kornelius, seorang perwira Romawi. Sebelum dipertemukan dengan Kornelius, Petrus mendapat penglihatan dari Allah bahwa karunia dan kasih Kristus terbuka juga bagi orang-orang dari segala latar belakang. Dan Kornelius pun menjadi pengikut Kristus.
Apabila Allah sudah meruntuhkan "benteng" yang memisahkan kita, jangan kita malah membangunnya kembali. Saatnya membangun banyak "jembatan" yang mempersatukan.
SEBAB TUHAN RINDU SELURUH DUNIA DISELAMATKAN   (sog)

0 Response to "MERUNTUHKAN BENTENG"

Posting Komentar

RADIO ONLINE


wibiya widget2