Ibrani 3:7-18
Roma 2:5
“ …Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman.”
( Ibr 3:15 )
Selama tiga tahun lebih Yudas menyibukkan diri bergabung dalam pelayanan dengan Yesus Kristus. Dia melihat keajaiban Tuhan, mendengar kata-kata-Nya, dan bahkan berpartisipasi dalam pelayanan Yesus. Dia memiliki status yang sama seperti murid-murid lainnya. Hanya Juruselamat sendiri, yaitu Yesus yang tahu semua pikiran dalam benak dan perasaan dalam hati Yudas, tidak ada seorangpun yang dapat menduga bahwa orang ini akan mengkhianati Kristus.
Sementara teman-teman Yudas yang lainnya berkembang menjadi rasul-rasul, Yudas secara diam-diam menjadi seseorang yang keji, dan akhirnya terhitung menjadi alat Setan. Apa pun karakternya yang ditampakkan pada awal, imannya tidaklah sungguh-sungguh (Yohanes 13:10-11). Dia menjadi seorang yang tidak mungkin berubah, dan hatinya mengeras perlahan namun pasti secara bertahap sehingga dia menjadi orang berbahaya dan kemudian akhirnya menjual Sang Juruselamat dengan beberapa keping uang perak.
Bukanlah kehendak Allah ketika Yudas sendiri memilih bahwa ia akan mengkhianati Kristus. Pada banyak kesempatan, Yesus telah memperingatkan Yudas dan meminta padanya untuk bertobat supaya bisa diselamatkan, tetapi Yudas selalu menolak ketika mendapat peringatan dari Yesus. Yudas sebenarnya telah mendengar Injil dan pengajaran yang baik dari Yesus, namun iman dan kehidupan rohaninya tidak bertumbuh dengan benar. Kata-kata Yesus dalam Yohanes 13 merupakan peringatan terakhir dari Yesus, ini merupakan suatu seruan kasih dari Yesus pada Yudas. Namun pada akhirnya, permintaan yang penuh dengan belas kasih dari Juruselamat kemudian berubah menjadi kutukkan karena Yudas tetap dalam kekerasan hatinya.
Saudaraku yang terkasih, janganlah mengeraskan hati ketika diperingatkan oleh TUHAN.
(John F. MacArthur, Jr)
0 Response to "HATI YANG LEMBUT"
Posting Komentar