"SHALOM !!! SELAMAT DATANG DI BLOG YANG AKAN MEMBERKATI SEMUA KEKASIH TUHAN. DALAM BLOG INI, KEKASIH TUHAN AKAN DIBAWA UNTUK MENGETAHUI DAN MENGENAL KEBENARAN DAN KEBENARAN ITU PASTI AKAN MEMERDEKAKAN KITA "

Shalom !!!!

Patutlah kita semua mengucap syukur kepada Tuhan, karena kasih dan anugerahNya kita semua ada sebagaimana kita ada saat ini.
Puji Tuhan !
Setelah melewati tantangan dan berbagai pertimbangan akhirnya dengan pertolongan Tuhan, kami dapat menerbitkan sebuah renungan harian.
Kerinduan kami,
melalui renungan harian ini semua pembaca dapat merasakan dan menikmati berkat-berkat rohani.
Harapan kami,
renungan harian SOG ini dapat diterima oleh semua anak-anak Tuhan, sehingga apa yang menjadi visi dan misi kami dalam penerbitan renungan harian ini dapat terlaksana untuk hormat dan kemuliaan TUHAN
Akhirnya,
selamat membaca dan selamat menikmati berkat-berkat rohani
“Imanuel”

Berdiam Diri

 
 
Bacaan Setahun : Yohanes 11-14

Nats : 
Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah! 
(Mazmur 46:11)

Bacaan : Mazmur 46:1-12


Henry Weiss yang telah mengubah namanya menjadi Houdini, adalah ahli meloloskan diri dari berbagai perangkap: tali, pintu sel, borgol, dan sebagainya. Namun, suatu kali saat berada di penjara kecil bernama British Isles, ia kesulitan mengutak-ngatik kunci sel tersebut. Biasanya, dalam tiga puluh detik ia dapat membuka kunci sel, tetapi kali ini tidak. Ia pun lelah, frustrasi, dan putus asa. Maka, ia tak lagi berbuat apa-apa. Ia terdiam, lalu menyandarkan diri ke pintu. Anehnya, pintu itu segera terbuka sebab ternyata tidak terkunci! Ketika berdiam diri, ia justru menemukan penyelesaian masalahnya.

Ini mungkin peristiwa langka. Namun, ia mengingatkan kita bahwa dalam hidup yang penuh masalah ini, kita perlu punya waktu-waktu khusus untuk berdiam diri khususnya di kaki Tuhan. Berdiam diri membuat pikiran kita tenang, emosi kita terkendali, dan kita mendapat hikmat Tuhan untuk mengatasi masalah. Sayangnya, kerap kali kita tidak berdiam diri di kaki Tuhan saat masalah datang. Kita malah memikirkan sendiri masalah yang sedang kita hadapi, dan sibuk mencari cara untuk mengatasinya. Hasilnya, kita frustrasi dan putus asa.

Jadi, mengapa kita tidak mencoba menyerahkan semuanya kepada Tuhan? Ketika melakukannya, pemazmur mengalami bagaimana Tuhan bertindak. Dan, ia bersaksi bahwa Allah itu "tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti" (ayat 2). Jalan keluar serta jawabannya barangkali di luar dugaan kita, bahkan sangat berbeda dengan cara-cara yang sudah kita bayangkan. Jika Dia terbukti dapat selalu menolong, mengapa kita menunda untuk duduk diam di kaki-Nya? --PK

TUHAN TAK PERNAH KEKURANGAN CARA UNTUK MENOLONG KITA
JADI MENGAPA KITA TIDAK MENGANDALKAN DIA?

Sabda.org

0 Response to "Berdiam Diri"

Posting Komentar

RADIO ONLINE


wibiya widget2